Tak Ada ‘New Normal’, Dampak Sosial Ekonomi Tak Terkendali

28-05-2020 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan. Foto : Arf/Man

 

Rencana pemberlakuan new normal (tatanan hidup baru) yang dirancang Pemerintah disambut baik, setelah kurang lebih tiga bulan publik "terkurung" oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bila tak ada new normal, niscaya dampak sosial ekonomi bisa tak terkendali, bahkan negara bisa mengarah pada kebangkrutan.

 

Demikian disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan saat dimintai pendapatnya soal ini via Whatsapp, Kamis (28/5/2020). Menurut Hergun, sapaan akrab Heri Gunawan, new normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial, dan kegiatan publik secara terbatas dengan tetap menggunakan standar kesehatan yang ketat, mengingat virus Corona (Covid-19) belum tuntas diberantas.

 

New normal adalah upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya. Ada tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home akibat pembatasan phisik dan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran masif wabah virus corona. Dalam kondisi baru nanti, warga yang memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yang ditetapkan. Jadi bukan sekadar bebas bergerombol atau keluyuran," kata Hergun.

 

Harus dipahami, imbuh Anggota F-Gerindra DPR RI itu, masyarakat tak mungkin terus menerus dibatasi aktivitas sosial dan ekonominya dengan bersembunyi di rumah. Tentu perlu kepastian dari Pemerintah agar tatanan hidup baru menumbuhkan semangat baru pula. Bila PSBB diberlakukan berkepanjangan, gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) juga terus terjadi dan bisa menimbulkan kekacauan sosial.

 

New normal ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi-fungsinya sesuai konstitusi. Harap diingat bahwa pemasukan negara sebagian besar berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya. New normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada di sekitar kita," ungkap legislator dapil Jawa Barat IV ini.

 

Di awal pemberlakuan new normal, lanjut Hergun, gerak publik dan aktivitas ekonominya dibolehkan dengan menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sekali lagi, ia menyatakan, dampak sosial ekonomi sangat mengancam kehidupan warga bangsa bila new normal tidak segera dirancang untuk diberlakukan. Korporasi yang lama tak bergerak juga akan mengarahkan kondisi ekonomi negara pada kebangkrutan. 

 

"Jika Anda tidak setuju dengan new normal, silakan tetap tinggal di rumah. Sebab, banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Untuk memastikan new normpal berjalan baik, maka Pemerintah harus melakukan upaya sistematis, terkordinasi, dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement, termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19,” urai Hergun lagi.

 

Ia mengimbau, Pemerintah Pusat termasuk kementerian/lembaga dan daerah bersinergi memastikan pemeriksaan kesehatan yang masif, tersedianya sarana perawatan, peralatan medis, dan melindungi mereka yang paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial tepat sasaran. Diserukan pula agar tak ada yang memprovokasi masyarakat dan menebar energi negatif yang kian mencemaskan publik. Disiplin menjalankan protokol kesehatan adalah vaksin tersendiri. (mh/sf)

BERITA TERKAIT
Fathi Apresiasi Keberhasilan Indonesia Bergabung dalam BRICS, Sebut Langkah Strategis untuk Perekonomian Nasional
08-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi, menyampaikan apresiasi atas pengumuman resmi yang menyatakan Indonesia sebagai anggota penuh...
Perusahaan Retail Terlanjur Pungut PPN 12 Persen, Komisi XI Rencanakan Panggil Kemenkeu
05-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun menegaskan pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu)...
Edukasi Pasar Modal Sejak Dini Dapat Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda
04-01-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyambut baik usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menginginkan edukasi...
Anis Byarwati Apresiasi Program Quick Win Prabowo: Potensi Kebocoran Anggaran Harus Diminimalisasi
25-12-2024 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap komitmen Presiden Prabowo untuk menjadikan...